BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kayan Hilir atau biasa
disebut Nanga Mau adalah sebuah kecamatan di Kabupaten
Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia.
"Nanga" Berasal dari bahasa daerah setempat yang berarti persimpangan
Sungai, sedangkan "Mau" adalah Nama Salah satu sungai di Kecamatan
tersebut. Kata "kayan hilir" diambil dari nama sungai di daerah
tersebut (Kayan). Nanga Mau bermayoritas penduduknya Suku Dayak Dan suku Melayu
Kecamatan Kayan Hilir ini ke sebelah Utara berbatasan
dengan Kecamatan Kapuas Hulu,ke sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kayan
hulu,ke sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Nanga Pinoh,dan ke sebelah
Barat berbatasan dengan Kecamatan Dedai Sintang
1.1 PERMASALAHAN
Permasalahan
yang akan dibahas dalam tugas ini adalah :
1.
Mengetahui
objek material desa Nanga Mau
2.
Mengetahui
objek formal desa Nanga Mau
1.2 TUJUAN
Tujuan yang dari penulisan makalah ini adalah mengetahui fenomena
geosfer yang terjadi di desa Nanga Mau, dan pandangan terhadap fenomena geosfer yang
terjadi.
1.3 MANFAAT
Manfaat dari penulisan
makalah ini bagi pembaca adalah dapat mengetahui fenomena geosfer yang terjadi
di Desa Nanga Mau dan cara memanfaatkan terhadap fenomena geosfer yang ada.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 OBJEK
MATERIAL DESA NANGA MAU
A. Atmosfer
musim
kemarau antara bulan Juni sampai Agustus, sedangkan bulan-bulan lainnya
merupakan masa peralihan.Curah hujan tertinggi terjadi sepanjang Bulan Desember
yang merupakan puncak musim penghujan. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi
ini terutama dipengaruhi oleh daerahnya yang berhutan tropis.sehingga
kelembaban udara yang cukup tinggi,daerah Desa Nanga Mau memiliki Sementara
itu, rata-rata temperatur udara tahunan mencapai 26,90 derajat Celcius. Suhu
tertinggi terjadi selama bulan September hingga 34,10 derajat Celcius sementara
suhu terendah terjadi di bulan Juli sebesar 22,20 derajat Celcius.menunjukkan
bahwa kondisi tekanan udara hampir sama tiap bulannya sepanjang tahun. dimana
rata-rata kecepatan angin yang terbesar terjadi sepanjang bulan Maret. Sementara
itu, kecepatan angin maksimum. Kecepatan ini mencapai 10,1 knot dengan
kecepatan tertinggi terjadi sepanjang bulan Februari.Penyinaran matahari
berkisar antara 30 hingga 70 persen dengan rata-rata 59,50%.
B. Hidrosfer
B. Hidrosfer
Di desa Nanga Mau terdapat
2 sungai yaitu sungai kayan dan sungai
mau.di Daerah Desa Kecamata Kayan Hilir ini Sering terjadi banjir. Selain banjir fenomena hidrosfer
yang terjadi adalan fenomena Erosi di anak-anak sunagi seperti yang terjadi
disepanjang Sungai Kayan dimana erosi ini terjadi karena adanya parit-parit
yang besar, masih terus mengalir lama
setelah
hujan berhenti. Aliran air dalam sungai ini dapat mengikis dasar Sungai yang dangkal
atas
dinding-dinding (tebing)sungai di bawah permukaan air, sehingga tebing atasnya
dapat runtuh ke dasar sungai. Adanya gejala meander dari suatu aliran dapat
meningkatkan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu yang terdapat di
Desa Kayan Hilir.
C. Lithosfer
Fenomena lithosfer yang terjadi di Desa Nanga Mau seperti sebagian memiliki Tanah vulkanik.di sebagian
tempat memiliki tanah yang subur.masih banyak pepohonan dan tanaman-perkebunan
yang tumbuh di Daerah Desa Kayan Hilir ini.kawasan perkebunan juga merupakan
andalan di Daerah Desa Kayan Hilir.tanaman perkebunan di Desa Kayan Hilir ini antara
lain:jagung,karet,padi,sayur-sayuran dan lain sebagai nya
D. Biosfer
D. Biosfer
di Desa Nanga
Mau terdapat fenomena biosfer yang terjadi antara lain yaitu kebakaran lahan.
Kebakaran lahan yang terjadi di desa Nanga Mau sendiri diakibatkan oleh ulah
manusia itu sendiri karena masyarakat desa Nanga Mau membuka lahan dengan cara
membakar ladang yang telah selesai panen, hal ini di lakukan karena menurut
masyarakat sekitar dengan cara mebakar lahan untuk membuka ladang baru dapat
mengurangi hama yang merupakan penghambat pertanian mereka, selain untuk
mengurangi hama, pembakaran lahan untuk membuka ladang baru tersebut di yakini
dapat menyuburkan tanah dengan adanya tanah bakar yang tejadi sendirinya akibat
pemabakaran lahan tersebut.
Selain kebakaran lahan fenomena biosfer yang terjadi
di desa Nanga Mau adalah jenis hewan yang terdapat disekitar desa Tanjung Niaga jenis hewan yang terdapat di
desa Nanga
Mau mencakup jenis-jenis hewan
seperti Unggas, dan jenis hewan pemakan tumbuhan hal ini ditandai dengan
banyaknya masyarakat sekitar yang berternak jenis hewan tersebut.
E. Antroposfer
Didesa Nanga Mau
memiliki jenis suku yang berbeda yaitu suku Melayu, Dayak, dan Cina perbedaan
ini dikarenakan banyaknya para pendatang yang masuk di desa Nanga Mau.
Yang dikatakan orang Melayu adalah
mereka yang beragama Islam yang bahasa sehari-harinya Bahasa Melayu,suku Melayu
yang mayoritas memeluk
agam islam sehingga semua yang berkaitan adat istiadat, tidak lepas dari ajaran
islam. Sedangkan yang dikatakan suku Dayak
dan Cina adalah orang yang mayoritas memeluk
agama non muslim seperti Kristen dan Khatolik, Di desa Nanga Mau mayoritas suku Dayak
adalah Dayak Kebahant, Dayak Barai, Dayak Undau, Dayak Limbai, Dayak Desa, Dayak Lebang .
di
desa nanga mau ini memiliki berbagai jenis senjata seperti:mandau,lunjuk,senapang
lantak,sumpit,duhung,isou bacou(parang yang kedua sisinya tajam).
Selain memiliki jenis suku yang berbeda desa Nanga Mau memiliki pola pesebaran penduduk yang
memanjang mengikuti aliran Sungai Kayan,
hal ini ditandai banyaknya masyarakat Desa Kayan
Hilir yang bermukiman di sepanjang sungai Kayan.
Desa
Nanga Mau memiliki jenis kue seperti: Lemang, terbuat
dari pulut di masukan ke dalam bamboo,
Lemper, terbuat dari pulut yang di isi daging/kacang, Lepat, terbuat dari
tepung yang di dalamnya di masukan pisang. Jimut erbuat dari tepung yang
dibentuk bulatan sebesar bola pimpong, Lempok terbuat dari durian,
Tehpung terbuat
dari beras pulut yang ditumbuk halus dan digoreng. Kue ini biasanya di buat
pada acara adat, bentuknya ada yang seperti perahu, gong dan lain-lain.
di
Desa Nanga Mau memiliki peralatan hidup seperti Cupai,Bakul,dan sSedong,Perahu
dan sebagai nya.
2.2
OBJEK FORMAL DESA NANGAMAU
Yang dimaksud dengan objek formal
geografi adalah cara pandang dan cara berpikir mengenai fenomena geosfer. Cara
pandang dan berpikir ini dapat dilakukan melalui analisis dengan
pendekatan keruangan, kelingkungan dan
kewilayahan.
Contoh
:
A. Pendekatan
keruangan
Pendekatan yang dilakukan dengan cara
mengetahui karaktristik tertentu dari suatu wilayah,meliputi :
a.
topik
Menarik
beratkan pada topik yang menjadi perhatian utama dalam menganalisis suatu
fenomena geosfer.
b.
Pendekatan aktivitas manusia
Digunakan
untuk mengkaji aktivitas manusia/penduduk.misal kita mendeskripsikan kegiatan
manusia berdasar mata pencahariannya.
c.
Pendekatan regional
Suatu
wilayah permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas dan
menjadi pembeda dari wilayah-wilayah lainnya. Jadi pendekatan regional ini
adalah menganalisis suatu gajala/masalah dari region atau wilayah tempat
masalah itu terbesar.
F. Pendekatan
Kelingkungan
Pendekatan keruangan yang terjadi di desa Kayan
Hilir cukup beraneka ragam hal ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi
dimana ketika banjir besar, masyarakat yang sebagian besar bermata pencarian
sebagai petani karet tidak dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa
dikarenakan perkebunan karet warga sedang terendam banjir, selain mengalamim
kerugian tidak sedikit masyarakat desa Kayan Hilir tersebut memanfaatkan
bencana alam tersebut dengan cara menawarkan jasa tambang angkutan air kepada
warga yang membutuhkan, dengan adanya pemanfaatan bencana alam yang terjadi
kebutuhan masyarakat sekitar dapat terpenuhi selama mereka tidak mencari
pengasilan sebagai petani karet.
Selain
memanfatkan bencana alam berupa banjir masyarakat di desa Kayan Hilir juga
memanfaatkan ketika musim kemarau tiba, hal ini dapat dari aktivitas masyarakat
sekitar yang memamfaatkan sungai yang sedang kering dengan mencari pasir dan
batu kerikil untuk dijual kepada masyarakat lain yang sedang membutuhkan, cara
mencari pasir yang dilakukan oleh masyarakat desa Kayan Hilir dapat di katakan
masih tradisonal ini dapat terlihat dari mereka mengambil pasir dan batu dengan
cara menggalinya dengan menggunakan tenaga manusia tanpa dibantu dengan mesin
sedot, hal ini yang menyebabkan kelestarian ekosistem di sekitar sungai dapat
tetap terjaga.
C.Pendekatan
Kewilayahan
Pendekatan kewilayahan yang terjadi
di desa Kayan Hilir adalah dalam bidang pangan dimana desa Kayan Hilir sulit
untuk meciptakan lahan pertanian hal ini dikarenakan pemanfaatan lahan yang
digunakan sebagai perkebunan karet,maka pendekatan kewilayahan yang dilakukan
oleh desa Kayan Hilir adalah denagn berinteraksi dengan wilayah yang bahan
pangannya mencukupi.sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian dengan
bercocok tanam sayur-sayuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar